A. MANAJEMEN OPERASIONAL USAHA/BISNIS
Manajemen usaha atau business management
adalah proses perencanaan, pengorganisasian, memimpin, staff dan mengendalikan
kegiatan berbagai sumber daya dalam organisasi melalui usaha manusia sistemik,
terkoordinasi dan kooperatif untuk mencapai tujuan organisasi.
1.
Manajemen usaha – bisnis adalah beraksi
Ada banyak ungkapan mengenai sukses dalam dunia
bisnis. Beraksi, itulah hal wajib bagi para pengusaha. Jika sudah melakukan,
meski salah, paling tidak kita tahu dimana letak kesalahannya, dari sinilah
kemudian pengusaha itu disebut sebagai manusia pembelajar. Belajar dari
pengalaman, belajar dari kehidupan.
2.
Manajemen usaha – langkah sukses
Ada 4 hal atau langkah-langkah yangt harus
ditempuh bagi calon pengusaha dalam mencapai puncak sukses menurut William A.
Ward, yaitu: perencanaan yang tepat, persiapan yang matang, pelaksanaan yang
baik, dan yang terakhir adalah pantang menyerah.
3.
Manajemen usaha – langkah aksi
Hal-hal yang perlu dimanage dalam usaha adalah
perkembangan zaman, rencana keuangan, dewan penasihat, keseimbangan dan perluas
jaringan.
4.
Manajemen usaha untuk administrasi
Dapat didefinisikan sebagai fungsi memanfaatkan
dan mengelola semua sumber daya yang tersedia dalam organisasi.
Manajemen
usaha diorientasikan atau diarahkan untuk melaksanakan kegiatan-kegiatan
yang secara berurut meliputi :
1.
Membuat produk
2.
Melakukan pemasaran
3.
Mengelola SDM (personalia) yang ada
4.
Melaksanakan sistem pencatatan keuangan (akutansi)
B.
MENGELOLA
PRODUK
Ketika
kita sudah memahami paradigma bisnis, memiliki modal, menyusun rencana bisnis
dan merancang manajemen bisnis, berarti telah betul-betul mempunyai
modal. Langkah penting berikutnya yakni membuat produk. Dalam membuat
produk hendaknya lakukan kegiatan-kegiatan berikut :
a.
Menyusun struktur organisasi, job
specification dan job description bidang produksi.
b.
Menata layout proses produksi dan
menyusun SOP-nya
c.
Melakukan pengadaan peralatan, perlengkapan dan
bahan baku.
d.
Mencari dan menetapkan tenaga ahli untuk
membuat produk yang akan menjadi komoditi bisnis Anda.
e.
Melaksanakan proses produksi sesuai dengan
layout dan SOP serta rencana bisnis yang di susun.
f.
Melakukan QC – quality control
(pemeriksaan kualitas produk)
g.
Koordinasi dengan bagian (fungsi) pemasaran.
h.
Tujuh langkah membuat produk dilakukan secara
berurutan dan koordinatif mulai dari tahap pertama hingga menjelang kegiatan
pemasaran.
C.
MELAKUKAN
PEMASARAN
Menurut Philip
Kotler, pemasaran adalah suatu proses sosial dan manajerial dengan mana
individu dan kelompok memperoleh apa yang mereka butuhkan dan inginkan dengan
cara menciptakan serta mempertukarkan produk dan nilai dengan pihak lain.[1]
Dari pengertian
ini, dapat dikatakan bahwa pemasaran adalah usaha untuk memenuhi keinginan dan
kebutuhan konsumen melalui penciptaan suatu produk, baik barang maupun jasa
yang kemudian dibeli oleh mereka yang memiliki kebutuhan melalui suatu
pertukaran.
Pengertian lain dari pemasaran ialah
upaya untuk menciptakan dan menjual produk kepada berbagai pihak dengan maksud
tertentu. Pemasaran berusaha menciptakan dan mempertukarkan produk baik barang
maupun jasa kepada konsumen di pasar. Penciptaan produk tersebut didasarkan
pada kebutuhan dan keinginan pasar.
Intinya
marketing (pemasaran) mengandung makna kegiatan bisnis yang meliputi Strategi Bauran Pemasaran atau lebih dikenal dengan nama Markering
Mix Strategy yang terdiri dari strategi produk, strategi harga, strategi
lokasi dan distribusi, serta strategi promosi.[2]
Atau juga biasa disebut dengan 4P, yaitu Product (pengadaan/pembuatan produk),
Price (penetapan harga), Promotion (promosi), Place of
Distribution (distribusi).
Dalam kenyataannya, pasar yang ada
dalam suatu dunia usaha terdiri dari berbagai macam kelompok pembeli. Oleh
karena, itu pengusaha harus pandai menentukan segmen mana yang akan dimasuki
(segmentasi). Pengusaha juga harus pandai menetapkan pasar sasarannya sehingga
tepat (pasar sasaran). Seorang pengusaha harus dapat memosisikan produknya di
antara produk – produk pesaing (posisi pasar).
Berdasarkan
konsepsinya, promosi dapat dilakukan dengan cara:
1.
Advertising (Periklanan)
Merupakan pemasangan iklan atau penyajian
iklan melalui media tertentu baik media massa cetak (koran), majalah dan
elektronik.
2.
Personal Selling (Penjualan
Pribadi)
Kegiatan yang dilakukan utuk mempromosikan
suatu produk yang sekaligus di sertai penjualan produk pada waktu dilakukannya
promosi. Personnel Selling dapat di lakukan di toko, di rumah maupun ditempat
umum. Personnel Selling sering dianggap sebagai jenis promosi yang paling
efektif dan efisien, karena “Sekali merengkuh dayung dua, tiga pulau
terlampaui”.
3.
Sales Promotion (Promosi
Penjualan)
Suatu moment/event yang sengaja digelar
oleh petugas promosi untuk mempromosikan produk dengan teknik yang demonstratif
guna menarik pembeli.
4.
Publicity (Mempublikasikan nilai positif bisnis)
Pemberitaan hal-hal positif dari suatu
perusahaan atau produk tertentu di media massa, sehingga memberikan dampak
positif bagi perusahaan terkait terutama terhadap peningkatan jumlah penjualan
produk yang dihasilkan oleh perusahaan.
5.
Public Relation (Mubungan
Masyarakat)
Kegiatan yang dilakukan oleh perusahaan yang
memiliki nilai guna bagi masyarakat luas dan memiliki efek positif terhadap
nama baik perusahaan yang pada gilirannya mampu meningkatkan penjualan produk yang
dihasilkan.
6.
Combination (Kombinasi)
Dalam konteks
promosi, kombinasi diartikan sebagai kegiatan yang dilakukan dengan cara
memadukan 2 atau lebih jenis promosi sebagaimana yang telah dikemukakan.
Pengiklanan dengan publisitas misalnya. Atau antara yang satu dengan yang
lainnya.
D.
MENGELOLA SDM
(PERSONALIA)
Sumber daya
manusia (SDM) yang berkualitas merupakan kunci penggerak perusahaan. Dengan
adanya SDM yang mampu menggerakkan perusahaan dengan baik maka suatu perusahaan
akan mampu berkembang dan melakukan bisnisnya dengan efektif dan efisien. SDM
yang berkualitas tidaklah cukup untuk menjalankan perusahaan dalam jangka
panjang. Diperlukan loyalitas pegawai terhadap perusahaan tempat dimana dia
bekerja.
Manajemen
sumber daya manusia adalah konsep yang bertalian dengan kebijaksanaan,
prosedur, dan praktik bagaimana mengelola atau mengatur orang dalam perusahaan
untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Kegiatan manajemen sumber daya
manusia dapat dijabarkan dalam fungsi manajerial yang meliputi:[3]
1.
Analisis jabatan
Analisis jabatan adalah proses untuk mempelajari
dan mengumpulkan berbagai informasi yang berhubungan dengan suatu jabatan.
2.
Perencanaan tenaga kerja
Perencanaan tenaga kerja adalah kegiatan
merencakan jumlah tenaga kerja yang dibutuhkan sesuai dengan analisis jabatan
yang sudah dibuat
3.
Pengadaan karyawan (penarikan dan seleksi)
Pengadaan tenaga kerja/karyawan (procurement)
merupakan upaya untuk memperoleh jumlah dan jenis tenaga kerja yang tepat untuk
memenuhi kebutuhan organisasi dalam upaya mencapai tujuan yang telah
ditentukan.
4.
Pelatihan dan pengembangan
Pelatihan dan pengembangan bertujuan untuk
membiasakan para karyawan bekerja lingkungan perusahaan, dan diharapkan setelah
mengikuti kegiatan ini keahlian mereka bertambah atau meningkat sehingga mereka
siap untuk dipekerjakan.
5.
Kebijakan kompensasi
Kompensasi merupakan semua imbalan yang
diterima karyawan sebagai balas jasa untuk kerja para karyawan dalam bentuk
keuangan atau nonkeuangan.
6.
Perencanaan karier
Perencanaan karier adalah perjalanan kerja
seseorang selama berada di perusahaan.
7.
Kebijakan kesejahteraan
Perusahaan juga perlu memikirkan keselamatan
dan kesehatan kerja menunjuk pada kondisi fisik dan mental karyawan akibat
lingkungan kerja.
8.
Pemutusan hubungan kerja
Pemutusan hubungan kerja merupakan kebijakan
perusahaan untuk memberhentikan seorang karyawan yang disebabkan oleh berbagai
alasan.
Pelaksanaan pengelolaan
SDM:
1.
Latihan
dan pendidikan
2.
Mutasi, yaitu kegiatan dari pimpinan perusahaan untuk
memindahkan karyawan dari suatu pekerjaan ke pekerjaan lain yang dianggap
setingkat atau sejajar.
3.
Promosi, yaitu kenaikan jabatan yang lebih tinggi, baik
kekuasaan maupun tanggungjawab seorang pegawai/karyawan dalam suatu struktur
organisasi di perusahaan.
E.
MANAJEMEN DAN
SISTEM PENCATATAN KEUANGAN
Manajemen
keuangan di dalam sebuah usaha bisnis menyangkut transparansi dan pengelolaan
sirkulasi keuangan sebuah perusahaan. Manajemen keuangan menyangkut bagaimana
keuangan perusahaan mampu dibagikan sesuai dengan anggaran yang dimiliki.
Tanpa
adanya sebuah manajemen bisnis yang baik di bidang keuangan, maka biasanya
perusahaan tidak mendapatkan data keuangan yang jelas. Hal ini biasa dialami
oleh para pengelola bisnis kecil yang masih amatiran, dimana manajemen keuangan
jarang diperhatikan sehingga untung atau ruginya saja sebuah usaha bisnis sulit
ditentukan.
Peranan aspek keuangan biasanya sangat erat
hubungannya dengan manajemen puncak pada struktur organisasi perusahaan, oleh
karena itu keputusan-keputusan di bidang keuangan menentukan hidup matinya
perusahaan.[4] Tiga aspek yang harus diperhatikan dalam pengelolaan keuangan :
1.
Aspek sumber dana
2.
Aspek rencana &
penggunaan dana
3.
Aspek pengawasan atau
pengendalian keuangan.
Laporan
keuangan merupakan laporan yang menunjukkan kondisi dan posisi keuangan suatu
perusahaan pada suatu saat atau periode tertentu. Laporan keuangan bertujuan
untuk memberikan informasi keuangan suatu perusahaan secara lengkap, baik
kepada pemilik, manajemen, maupun pihak luar yang berkepentingan terhadap
laporan tersebut.
Laporan
keuangan yang harus disajikan oleh suatu perusahaan terdiri dari beberapa
jenis. Masing – masing aporan keuangan memiliki bentuk dan berisi komponen –
komponen yang telah dipersyaratkan. Jenis – jenis laporan keuangan tersebut
yaitu:
1.
Neraca
Neraca merupakan laporan yang menunjukkan
posisi keuangan perusahaan pada tanggal tertentu yang didasarkan pada tingkat
likuiditas dan jatuh temponya.
2.
Laporan laba rugi
Laporan laba rugi merupakan laporan keuangan
yang menggambarkan hasil usaha dalam suatu periode tertentu.
3.
Laporan arus kas
Laporan arus kas merupakan laporan yang
menunjukkan semua aspek yang berkaitan dengan kegiatan perusahaan, baik yang
berpengaruh langsung ataupun tidak langsung terhadap kas.
4.
Laporan perubahan modal
Laporan ini berisi catatan terjadinya perubahan
modal di perusahaan.