Kamis, 04 Desember 2014

Manajemen Operasional Usaha/Bisnis

A.    MANAJEMEN OPERASIONAL USAHA/BISNIS
Manajemen usaha atau business management adalah proses perencanaan, pengorganisasian, memimpin, staff dan mengendalikan kegiatan berbagai sumber daya dalam organisasi melalui usaha manusia sistemik, terkoordinasi dan kooperatif untuk mencapai tujuan organisasi.
1.      Manajemen usaha – bisnis adalah beraksi
Ada banyak ungkapan mengenai sukses dalam dunia bisnis. Beraksi, itulah hal wajib bagi para pengusaha. Jika sudah melakukan, meski salah, paling tidak kita tahu dimana letak kesalahannya, dari sinilah kemudian pengusaha itu disebut sebagai manusia pembelajar. Belajar dari pengalaman, belajar dari kehidupan.
2.      Manajemen usaha – langkah sukses
Ada 4 hal atau langkah-langkah yangt harus ditempuh bagi calon pengusaha dalam mencapai puncak sukses menurut William A. Ward, yaitu: perencanaan yang tepat, persiapan yang matang, pelaksanaan yang baik, dan yang terakhir adalah pantang menyerah.
3.      Manajemen usaha – langkah aksi
Hal-hal yang perlu dimanage dalam usaha adalah perkembangan zaman, rencana keuangan, dewan penasihat, keseimbangan dan perluas jaringan.
4.      Manajemen usaha untuk administrasi
Dapat didefinisikan sebagai fungsi memanfaatkan dan mengelola semua sumber daya yang tersedia dalam organisasi.
Manajemen usaha diorientasikan atau diarahkan untuk melaksanakan kegiatan-kegiatan  yang secara berurut meliputi :
1.      Membuat produk
2.      Melakukan pemasaran
3.      Mengelola SDM  (personalia) yang ada
4.      Melaksanakan sistem pencatatan keuangan (akutansi)


B.     MENGELOLA PRODUK
Ketika kita sudah memahami paradigma bisnis, memiliki modal, menyusun rencana bisnis dan merancang manajemen bisnis, berarti telah  betul-betul mempunyai modal.  Langkah penting berikutnya yakni membuat produk. Dalam membuat produk  hendaknya lakukan kegiatan-kegiatan berikut :
a.       Menyusun struktur organisasi, job specification dan job description bidang produksi.
b.      Menata layout  proses produksi dan menyusun SOP-nya
c.       Melakukan pengadaan peralatan, perlengkapan dan bahan baku.
d.      Mencari dan menetapkan tenaga ahli untuk membuat produk yang akan menjadi komoditi bisnis Anda.
e.       Melaksanakan proses produksi sesuai dengan layout dan SOP serta rencana bisnis yang di susun.
f.       Melakukan QC – quality control (pemeriksaan kualitas produk)
g.      Koordinasi dengan bagian (fungsi) pemasaran.
h.      Tujuh langkah membuat produk dilakukan secara berurutan dan koordinatif mulai dari tahap pertama hingga menjelang kegiatan pemasaran.

C.    MELAKUKAN PEMASARAN
Menurut Philip Kotler, pemasaran adalah suatu proses sosial dan manajerial dengan mana individu dan kelompok memperoleh apa yang mereka butuhkan dan inginkan dengan cara menciptakan serta mempertukarkan produk dan nilai dengan pihak lain.[1]
Dari pengertian ini, dapat dikatakan bahwa pemasaran adalah usaha untuk memenuhi keinginan dan kebutuhan konsumen melalui penciptaan suatu produk, baik barang maupun jasa yang kemudian dibeli oleh mereka yang memiliki kebutuhan melalui suatu pertukaran.
Pengertian lain dari pemasaran ialah upaya untuk menciptakan dan menjual produk kepada berbagai pihak dengan maksud tertentu. Pemasaran berusaha menciptakan dan mempertukarkan produk baik barang maupun jasa kepada konsumen di pasar. Penciptaan produk tersebut didasarkan pada kebutuhan dan keinginan pasar.
Intinya marketing (pemasaran) mengandung makna kegiatan bisnis yang meliputi Strategi Bauran Pemasaran atau lebih dikenal dengan nama Markering Mix Strategy yang terdiri dari strategi produk, strategi harga, strategi lokasi dan distribusi, serta strategi promosi.[2] Atau juga biasa disebut dengan 4P, yaitu Product (pengadaan/pembuatan produk),  Price (penetapan harga), Promotion (promosi), Place of Distribution (distribusi).
Dalam kenyataannya, pasar yang ada dalam suatu dunia usaha terdiri dari berbagai macam kelompok pembeli. Oleh karena, itu pengusaha harus pandai menentukan segmen mana yang akan dimasuki (segmentasi). Pengusaha juga harus pandai menetapkan pasar sasarannya sehingga tepat (pasar sasaran). Seorang pengusaha harus dapat memosisikan produknya di antara produk – produk pesaing (posisi pasar).
Berdasarkan konsepsinya, promosi dapat dilakukan dengan cara:
1.      Advertising (Periklanan)
Merupakan  pemasangan iklan atau penyajian iklan melalui media tertentu baik media massa cetak (koran), majalah dan elektronik.
2.      Personal Selling (Penjualan Pribadi)
Kegiatan yang dilakukan utuk mempromosikan suatu produk yang sekaligus di sertai penjualan produk pada waktu dilakukannya promosi. Personnel Selling dapat di lakukan di toko, di rumah maupun ditempat umum. Personnel Selling sering dianggap sebagai jenis promosi yang paling efektif dan efisien, karena “Sekali merengkuh dayung dua, tiga pulau terlampaui”.
3.      Sales Promotion (Promosi Penjualan)
Suatu moment/event yang sengaja digelar oleh petugas promosi untuk mempromosikan produk dengan teknik yang demonstratif guna menarik pembeli.
4.      Publicity (Mempublikasikan nilai positif bisnis)
Pemberitaan hal-hal positif dari suatu perusahaan atau produk tertentu di media massa, sehingga memberikan dampak positif bagi perusahaan terkait terutama terhadap peningkatan jumlah penjualan produk yang dihasilkan oleh perusahaan.
5.      Public Relation (Mubungan Masyarakat)
Kegiatan yang dilakukan oleh perusahaan yang memiliki nilai guna bagi masyarakat luas dan memiliki efek positif terhadap nama baik perusahaan yang pada gilirannya mampu meningkatkan penjualan produk yang dihasilkan.
6.      Combination (Kombinasi)
Dalam konteks promosi, kombinasi diartikan sebagai kegiatan yang dilakukan dengan cara memadukan 2 atau lebih jenis promosi sebagaimana yang telah dikemukakan.  Pengiklanan dengan publisitas misalnya. Atau antara yang satu dengan yang lainnya.

D.    MENGELOLA SDM (PERSONALIA)
Sumber daya manusia (SDM) yang berkualitas merupakan kunci penggerak perusahaan. Dengan adanya SDM yang mampu menggerakkan perusahaan dengan baik maka suatu perusahaan akan mampu berkembang dan melakukan bisnisnya dengan efektif dan efisien. SDM yang berkualitas tidaklah cukup untuk menjalankan perusahaan dalam jangka panjang. Diperlukan loyalitas pegawai terhadap perusahaan tempat dimana dia bekerja.
Manajemen sumber daya manusia adalah konsep yang bertalian dengan kebijaksanaan, prosedur, dan praktik bagaimana mengelola atau mengatur orang dalam perusahaan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Kegiatan manajemen sumber daya manusia dapat dijabarkan dalam fungsi manajerial yang meliputi:[3]
1.      Analisis jabatan
Analisis jabatan adalah proses untuk mempelajari dan mengumpulkan berbagai informasi yang berhubungan dengan suatu jabatan.
2.      Perencanaan tenaga kerja
Perencanaan tenaga kerja adalah kegiatan merencakan jumlah tenaga kerja yang dibutuhkan sesuai dengan analisis jabatan yang sudah dibuat
3.      Pengadaan karyawan (penarikan dan seleksi)
Pengadaan tenaga kerja/karyawan (procurement) merupakan upaya untuk memperoleh jumlah dan jenis tenaga kerja yang tepat untuk memenuhi kebutuhan organisasi dalam upaya mencapai tujuan yang telah ditentukan.
4.      Pelatihan dan pengembangan
Pelatihan dan pengembangan bertujuan untuk membiasakan para karyawan bekerja lingkungan perusahaan, dan diharapkan setelah mengikuti kegiatan ini keahlian mereka bertambah atau meningkat sehingga mereka siap untuk dipekerjakan.
5.      Kebijakan kompensasi
Kompensasi merupakan semua imbalan yang diterima karyawan sebagai balas jasa untuk kerja para karyawan dalam bentuk keuangan atau nonkeuangan.
6.      Perencanaan karier
Perencanaan karier adalah perjalanan kerja seseorang selama berada di perusahaan.
7.      Kebijakan kesejahteraan
Perusahaan juga perlu memikirkan keselamatan dan kesehatan kerja menunjuk pada kondisi fisik dan mental karyawan akibat lingkungan kerja.
8.      Pemutusan hubungan kerja
Pemutusan hubungan kerja merupakan kebijakan perusahaan untuk memberhentikan seorang karyawan yang disebabkan oleh berbagai alasan.
Pelaksanaan pengelolaan SDM:
1.      Latihan dan pendidikan
2.      Mutasi, yaitu kegiatan dari pimpinan perusahaan untuk memindahkan karyawan dari suatu pekerjaan ke pekerjaan lain yang dianggap setingkat atau sejajar.
3.      Promosi, yaitu kenaikan jabatan yang lebih tinggi, baik kekuasaan maupun tanggungjawab seorang pegawai/karyawan dalam suatu struktur organisasi di perusahaan.

E.     MANAJEMEN DAN SISTEM PENCATATAN KEUANGAN
Manajemen keuangan di dalam sebuah usaha bisnis menyangkut transparansi dan pengelolaan sirkulasi keuangan sebuah perusahaan. Manajemen keuangan menyangkut bagaimana keuangan perusahaan mampu dibagikan sesuai dengan anggaran yang dimiliki.
Tanpa adanya sebuah manajemen bisnis yang baik di bidang keuangan, maka biasanya perusahaan tidak mendapatkan data keuangan yang jelas. Hal ini biasa dialami oleh para pengelola bisnis kecil yang masih amatiran, dimana manajemen keuangan jarang diperhatikan sehingga untung atau ruginya saja sebuah usaha bisnis sulit ditentukan.
Peranan aspek keuangan biasanya sangat erat hubungannya dengan manajemen puncak pada struktur organisasi perusahaan, oleh karena itu keputusan-keputusan di bidang keuangan menentukan hidup matinya perusahaan.[4] Tiga aspek yang harus diperhatikan dalam pengelolaan keuangan :
1.      Aspek sumber dana
2.      Aspek rencana & penggunaan dana
3.      Aspek pengawasan atau pengendalian keuangan.
Laporan keuangan merupakan laporan yang menunjukkan kondisi dan posisi keuangan suatu perusahaan pada suatu saat atau periode tertentu. Laporan keuangan bertujuan untuk memberikan informasi keuangan suatu perusahaan secara lengkap, baik kepada pemilik, manajemen, maupun pihak luar yang berkepentingan terhadap laporan tersebut.
Laporan keuangan yang harus disajikan oleh suatu perusahaan terdiri dari beberapa jenis. Masing – masing aporan keuangan memiliki bentuk dan berisi komponen – komponen yang telah dipersyaratkan. Jenis – jenis laporan keuangan tersebut yaitu:
1.      Neraca
Neraca merupakan laporan yang menunjukkan posisi keuangan perusahaan pada tanggal tertentu yang didasarkan pada tingkat likuiditas dan jatuh temponya.
2.      Laporan laba rugi
Laporan laba rugi merupakan laporan keuangan yang menggambarkan hasil usaha dalam suatu periode tertentu.
3.      Laporan arus kas
Laporan arus kas merupakan laporan yang menunjukkan semua aspek yang berkaitan dengan kegiatan perusahaan, baik yang berpengaruh langsung ataupun tidak langsung terhadap kas.
4.      Laporan perubahan modal
Laporan ini berisi catatan terjadinya perubahan modal di perusahaan.




[1] Kasmir, Kewirausahaan Edisi Revisi, Jakarta: Rajawali Pers, 2006, hlm. 171
[2] Ibid., hlm. 188
[3] Ibid., hlm. 157
[4] Kirbrandoko, dkk,  Manajemen Keuangan Edisi Kedelapan, Jakarta: Erlangga, 1986,  hlm. 6